Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pemerintah yang dikelola pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang terletak di kota Medan.
Medan, merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera, sekaligus ibukota Provinsi Sumatera Utara, yang menjadi pintu gerbang menuju obyek wisata Brastagi, Orangutan, dan Danau Toba.
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, juga pernah menjadi pusat pelayanan dan penanganan korban jatuhnya pesawat Mandala Airlines sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia dalam tujuannya ke Bandara Soekarno-Hatta pada 5 September 2005. Rumah Sakit yang berfungsi pada tahun 1991 ini telah menjadi mitra Buana sejak tahun 2007.
Rumah Sakit yang telah beroperasi selama 103 tahun ini, semula bernama koningen Wilhelmina Gasthuis voor Ooglijders, diresmikan oleh Gubernur Jenderal J.B. Van Heutsz, 3 Januari 1909. Sempat menjadi rumah sakit militer, sebelum berganti nama menjadi Rumah Sakit Mata Tjitjendo, sejak 1980.
Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan satu-satunya rumah sakit mata milik pemerintah Republik Indonesia yang berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Bekerja sama dengan Buana dalam menerapkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), RS Mata Cicendo memiliki sembilan fasilitas utama. Operasi katarak merupakan operasi mata terbesar yang mencapai angka rata-rata 50-70 persen dari seluruh tindakan operasi yang dilakukan di RS Mata Cicendo.